Oleh : Rosalia I.P.*
Judul : Ronggeng Dukuh Paruk
Penulis : Ahmad Tohari
Tebalbuku : 408 halaman
Penerbit : PT GramediaPustakaUtama
Cetakan : 2009
Dalam buku ini Ahmad Tohari berhasil membawa
pembaca kesebuah dunia dimana konflik sosial dan moralitas masih begitu kacau. Dimana
dinamika kehidupan seorang ronggeng dan segala keprihatinan yang ada di Dukuh Paruk
menjadi fokusnya dalam novel ini. Sang penulis mengemas kisah di dalamnya dengan
sangat apik yang diperlihatkan melalui susunan kata yang di rangkai sanggup membuat
pembaca begitu terpesona akan gaya bahasa yang dia gunakan. Selain itu kentalnya
budaya jawa di novel ini menunjukan betapa penulis memang sangat ahli dan berpengetahuan
mengenai budaya jawa yang lambat laun mulai memudar kekentalannya oleh masyarakat
jawa sendiri.
Novel ini berkisah mengenai
Srintil seorang gadis belia yang cantik, dimana dia masih belum mengenal lelaki
pada hakikatnya. Srintil gadis yang cantik khas pendukuhan tersebut harus serta
merta melepaskan kebebasan dan haknya sebagai remaja ketika diketahui indang ronggeng
telah mendiami tubuhnya, semua ini dipercaya sebagai takdir, maka takdir tak dapat
ditentang selain harus menjalaninya. Maka Srintil menjadilah seorang ronggeng
yang begitu cantik dengan tubuhnya yang dianggap proposional. Semua orang menginginkan
Srintil tanpa terkecuali, tentu saja menginginkan yang dimaksud disini adalah meginginkannya
tidak hanya di atas panggung tayub tetapijuga di ranjang.Dihidupnya yang masih sangat
belia dia sudah dipaksa oleh keadaan untuk lebih mengenali lelaki lebih jauh.
Konflik demi konflik datang
secara alami dalam novel ini dimana Srintil yang sangat mencintai Rasus, tetapi
sekali lagi takdir yang membuat mereka tak bisa mengungkapkan perasaan masing-masing
sampai pada suatu hari Rasuspergi meninggalkan Dukuh Paruk. Konflik lain pun
datang ketika Srintil sudah tak mau melayani laki-laki manapun karena dia menginginkan
kehidupan lain yang jauh lebih baik,pandangannya yang sangat bertolak belakang dengan
ronggeng-ronggeng sebelumnya ini cukup membuat dinamika kehidupan Dukuh Paruk menjadi
sedikit berubah.
Konflik paling memuncak
dalam kehidupan Srintil adalah ketika keluguaan warga Dukuh Paruk diperdaya oleh
para komunis untuk mencapai kepentingan mereka, dampak dari itu semua komplotan
Srintil dalam meronggeng harus ditangkap dan Srintil sendiri ditahan selama beberapa
tahun.
Berbagai dinamika
yang disuguhkan sungguh sangat menarik, kisah di dalam novel ini sangat terlihat
jika Ahmad Tohari ingin menyuguhkan sebuah realita yang dikisahkan melalui tulisan
bukan tulisan yang berusaha direalitakan seperti kebanyakan novel remaja sekarang.
*Penulis adalah mahasiswa ilmu politik FISIP UB angkatan 2011
dan merupakan kader HmI K ISIP UB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar