Selasa, 26 Februari 2013

Sebuah Pengantar: Modal Sosial



Oleh : Wimmy Haliim, S.IP*

Modal sosial merupakan salah satu teori dalam ilmu sosial yang sangat menarik untuk dikaji dan dikembangkan, terutama di negara kita, Indonesia. Karena dengan modal sosial kita dapat membangun hubungan dengan sesama dan menjaganya agar terus ada sepanjang waktu. Dengan begitu kita dapat bekerja bersama-sama untuk mencapai sesuatu yang tidak bisa dicapai sendiri, ataupun bisa dicapai sendiri tapi teramatlah susah. Hubungan yang bisa di jalin baik sepanjang waktu inilah yang bisa membuat seseorang mempunyai modal sosial yang kuat.

Dasar penting dari modal sosial adalah kepercayaan maupun jaringan sosial. Karena dengan mempunyai kepercayaan sosial, seseorang maupun organisasi otomatis akan mempunyai kepercayaan dalam masyarakat. Kemudian jika seseorang maupun mempunyai jaringan sosial yang besar, mereka akan mempunyai kesempatan untuk besar. Karena mereka berhak untuk mengetahui siapa, ataupun di ketahui siapa. Karena dari itu dalam modal sosial ada pepatah yang mengatakan “ yang penting adalah bukan apa yang kamu ketahui, namun siapa yang kamu kenal “ (Field:2010). Artinya, apa dan siapa yang anda kenal dan ketahuilah yang bermanfaat dan memperkuat modal sosial anda.

Konsep Modal sendiri hadir karena reaksi terhadapa individualisme yang juga terjadi dimasyarkat. Modal sosial adalah konsep yang mengemukakan kebersaam. Contoh yang terdekat adalah seorang pemimpin sebuah organisasi (khususnya dengan Tipologi Masyarakat Jawa) dalam mengambil sebuah keputusan. Memang dalam organisasi sebuah keputusan kebijakan akan dibicarapak pada mekanisme-mekanisme yang formal, tapi sebelum itu pasti seorang pemimpin akan berbincang dengan seseorang yang dia percaya untuk menentukan keputusan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Oleh karena itu menurut saya inti dari modal sosial terletak pada bagaimana kemampuan masyarakat untuk bekerjasama membangun suatu jaringan guna mencapai tujuan bersama. Kerjasama tersebut diwarnai oleh suatu pola relasi yang imbal balik dan saling menguntungkan serta dibangun diatas kepercayaan yang ditopang oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial yang positif dan kuat. Kekuatan tersebut akan maksimal jika didukung oleh semangat proaktif membuat jalinan hubungan diatas prinsip-prinsip sikap yang partisipatif, sikap yang saling memperhatikan saling memberi dan menerima, saling percaya mempercayai dan diperkuat oleh nilai-nilai dan norma-norma yang mendukungnya 

Dengan Begitu Modal sosial (social capital) dapat didefinisikan sebagai kemampuan masyarakat untuk bekerja bersama, demi mencapai tujuan-tujuan bersama, di dalam berbagai kelompok dan organisasi. Di lain sisi modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk melakukan hubungan dengan satu sama lain dan selanjutnya menjadi kekuatan yang sangat penting bukan hanya bagi kehidupan ekonomi akan tetapi juga setiap aspek eksistensi sosial yang lain.
*Penulis Merupakan Ketua Umum HMI Komisariat ISIP
Brawijaya Periode
2010-2011